Jangan kau tanya bagaimana
perasaanku saat ini. Kecewa, tentu saja. Satu kata itu lah yang paling dapat
menggambarkan apa yang aku rasakan saat ini. Kau pun tanpa bertanya pasti sudah
tau. Karena rasa itu pula yang mungkin kau rasakan.
Aku sedikit tak percaya akan
kabar itu. Hey, itu 10 menit sebelum kau meninggalkan rumahmu. Dan setelah aku
lihat. Sepertinya aku adalah orang yang terakhir kali tau kabar itu.
Jangan bertanya mengapa aku
terlihat berbeda saat ini. Menangis. Ya itu yang aku lakukan setelah mendengar
kabar darimu. Sehingga aku terlihat berbeda. Mataku bengkak dan semua
berantakan di mana mana.
Jangan tanya apakah aku sudah
makan. Apakah aku sudah melakukan aktifitasku. Atau apakah yang aku lakukan
saat berbicara denganmu setelah kau memberiku hadiah itu. Jangan tanya.
Aku belum makan. Bahkan mungkin
bisa di bilang aku tak sanggup makan. Makan itu adalah hal terakhir yang aku
pikirkan. Aku belum mandi. Ya sore ini setelah mendengar kata mu, aku tak
sanggup beranjak dari tempat tidurku yang seolah olah memelukku tanpa ampun. Mungkin
mandi adalah hal terakhir ke dua yang akan aku lakukan. Aku tidak melakukan apa
pun setelah itu. Jadi jangan tanyakan apapun.
Aku masih di posisi yang sama
setelah kau ucapkan kata kata itu beberapa jam yang lalu. Aku masih pada
proporsi yang sama. Hancur kecewa dan tak tau harus berbuat apa.
Hanya berselang beberapa menit
sebelum keberangkatanmu. Kau membatalkan rencana kita yang sudah kita susun
beberapa hari yang lalu. Hanya berselang beberapa waktu sebelum kau rehat
sejenak pada aktivitasmu. Kau memberiku hadiah yang sangat “indah” mungkin.
Jangan tanya bagaimana
perasaanku.
Aku kecewa. Ya.
Aku marah. Ya
Aku sedih. Ya
Ya memang aku sangat kecewa.
0 komentar:
Posting Komentar