Lorong
gedung kampus itu tidak seperti biasa. Ramai dipadati banyak wajah wajah dengan
ekspresi yang berbeda. Ada sebagian dari mereka mengumpul menjadi sebuah
kelompok. Ada sebagian yang berdiri dengan pandangan kosong. Ada juga yang baru
datang dan celingak celinguk seperti anak ayam kehilangan makanannya.
Di
lorong padat, yang usia lorong itu mungkin lebih tua dari wajah wajah yang
meramaikannya, hanya ada satu kesamaan. Pikiran dari orang yang memenuhinya. Bagaimana
kuliah ini berjalan.
Ada
pada saatnya, lorong itu tiba” kemudian menjadi sepi. Hening. Tidak ada lagi
wajah wajah wajah cemas. Wajah wajah itu berubah menjadi wajah kecewa yang
teramat sangat. Ya kebijakan matakuliah hari itu membuat semua wajah berubah. Lorong
itu mencetak sejarah baru.
“ah
mau ama siapa aja ga masalah, bisa pasti bisa” sahut gadis bersepatu boots abu
abu itu.
“ya
kan itu kamu lah si, kalo anak lain kan belom tentu”, sahut yang lain.
“dasar
adek-adek”. Timpal yang lain