Minggu, 27 Februari 2011

Fotografi Antara Rasa dan Kemanusiaan

Dalam Program Studi yang aku ambil, ada maakuliah ftografi. Matakuliah ini sangat menarik minat beberapa mahasiswa, salah satunya tentu saja aku.

Aku memang tertarik dengan dunia gambar. Dalam hal ini bukan hanya gambar tangan, seperti lukisan, karikatur, atau gambar-gambar lainnya. Namun, Gambar-gambar elektronik dan gambar bergerak juga masuk dalam hal hal yang aku sukai.

Saat aku mengunjungi Google beberapa waktu ini, untuk mencari tips fotografi yang hmmmm lumayan okay dan berharap ada beberapa foto yang inspiratif, aku menemukan foto yang benar benar hmmm.... menajubkan. Dari keterangannya aku pun merasa sedikit tergelitik dengan uraian dan foto ini.




belajarfotografi.com

keterangan :

Wanting A Meal – 1993

Kevin Carter berangkat ke Sudan dengan niatan untuk mengambil foto pemberontakan yang terjadi. Namun sesampainya disana, justru korban kelaparan-lah yang menarik minatnya. Dijalan dia mendapati seorang bocah perempuan kelaparan merangkak lemah susah payah menuju pusat pembagian makan, berhenti ditengah jalan dan mengumpulkan tenaga. Ditengah kejadian itu, seekor burung bangkai datang dan menunggu bocah tersebut meregang maut. Carter pun mengabadikan kejadian tersebut. Foto ini pertama dimuat dikoran New York Times, dan reaksi keras bermunculan mengkritik Carter yang tidak menolong gadis kecil ini. Carter beralasan dia sudah mengusir burung bangkai tersebut sesudah mengambil foto, namun tidak menolong si bocah karena konvensi fotografer yang tidak boleh ikut campur dalam konflik. kontroversi terus menghujani Carter, meskipun penghargaan Pulitzer dia terima atas karyanya ini. Tahun 1994, Carter ditemukan bunuh diri dengan sengaja mengalirkan gas CO dari knalpot mobil kedalam ruangannya. Dia meninggalkan catatan yang isinya berupa penyesalan dan kesedihan karena tidak menolong si bocah, frustasi akibat terjerat hutang dan kesedihan karena sahabat karibnya tertembak. Foto ini memicu solidaritas dunia akan tragedi kelaparan di Afrika. (belajarfotografi.com)

Apa yang terlintas dalam benak anda ketika melihat foto di atas? Seorang bocah yang kelaparan yang tak kuasa berjalan untuk berjalan ke area pembagian makanan danmenanti ajal. sedangkan fotografer hanya diam dan memtret saja. Betapa ironi nya. Di suatu sisi rasa kemanusiaan muncul. Namun, di sisi lain kode etik fotografer muncul.

Aku merasakan pergulatan batin saat melihat foto tersebut. Antara rasa iba, kagum, marah, dan lain lain bergumul menjadi satu. Apalah daya yang dapat aku lakukan. Hanya dapat melihat foto tersebut tanpa dapat melakukan apapun sekarang ini.

Biarlah pergulatan batin ini terjadi. menjadi asam manisnya permen kehidupan

0 komentar:

Posting Komentar