Malam ini adalah malam ke sekian kalinya aku harus puas hanya dengan mendengarkan telefon yang tak berujung. Hanya terdengar tawanya dan suara percakapan beberapa temannya lengkap dengan backsound yang mengelilingi atmosfir tempat dia berada yang terdengar di ujung sana. Suara suara yang tak ku kenali selalu saja terdengar. Layaknya sebuah sinfoni dari permainan orkestra kenaaan. Bahkan melebihi suatu hits lagu indie yang di putar di suatu radio murahan yang tentunya dengan suara berisik takkaruan.
Suara-suara itu seperti sedang mempermainkan ku yang sedang menelefon. bagaimana tidak, setiap aku menuturkan apa yang ingin ku katakan kepadanya selalu saja ada suara yang asing dan membuyarkan semua percakapan yang telah aku bangun bersamanya.
Suara itu tidak hanya sekali dua kali. Namun, entah berapa kali dia terdengar. bagai sebuah rayuan untuk meninggalkan ku yang tengah telefon.
Bukan hanya suara, namun juga hal hal sepele lainnya.
Aku bosan. sampai kapan percakapan kita hanya sebatas aku mendengar percakapanmu dengan semua yang ada di duniamu???
Aku lelah. Aku lelah menunggumu untuk kembali menelefonku sesuai dengan apa yang engkau janjikan padaku. Aku lelah mendengarkan semua obrolan mu dengan teman temanmu. Hal itu hanya membuang waktuku yang berharga.
Hei ayolah, aku menelefonmu memang sering sekali setiap waktu malah. Tapi apa kau tidak merasa bahwa aku hanya mendengarmu berjam jam lamanya. Hanya mendengar kau berbincang dengan serunya dengan teman mu yang lain.
Aku menelefon bukan untuk itu. Aku ingin tau keadaanmu. Aku ingin tau bagaimana hari mu. Aku ingin engkau tau bagaimana hariku. Bukan sekedar mendengarkanmu yang bercakap cakap dengan teman temanmu. aku cukup puas hany abeberapa menit kita berbicara namun kau pusatkan seluruh duniamu padaku saat itu. Daripada kita bertelefon ria namun aku hanya mendengarkan mu bercengkrama dengan atmosfer mu.
Ayolah, ini sudah di luar kebiasaan.
Ayolah aku hanya ingin sekedar di dengar. Jika itu membuatmu bosan. tak perlu kau memintaku untuk menelefonmu kembali.
Ini adalah sekian kalinya aku mendengarmu berbicara dengan atmosfermu.