OK, kemarin malam, aku sedikit
agak puyeng dengan menulis. Setelah mencoba menjadi detektif seperti Shinichi
Kudo dan Ryu, aku malah menjerumuskan diri pada ketidakwarasan yang menyebabkan
beberapa tetes air mengalir dari sesuatu yang bukan tempatnya.
AKU MENANGIS.
Wew tak patut lah menurutku. Hanya
karena aku di suruh seseorang untuk melihat facebook mantan dari pacarnya terus
aku melihat kisah si mantannya pacarnya itu yang segitu mencintainya dan masih
berharap dia kembali. Wew aku jadi inget bagaimana aku menangis bombay untuk si
abang kala itu.
Di ulang tahunku yang bersalju. Wuzzzzzzzzzz.
Angin kencang bertiup. Kau meninggalkan ku sendiri melihat punggungmu saat kau
pergi. Aku kedinginan dan kau berlalu begitu saja.kau berjalan semakin jauh dan
jauh. Sangat yah bisa di bilang suatu pengalaman yang . . . . .
Ngiung ngiung ngiung. . . wew aku
udah di sirine nih suruh balik ke cerita awal. Ha haha mengenang masa lalu bok
masa tak boleh T___T kejam juga yak.
Ok balik ke cerita.
Setelah menjadi detektif. Aku menulis
beberapa tulisan yang telah aku posting. Tapi tulisan tulisan itu sepertinya
kurang mengena. Ya tau sendiri lah bagaimana seorang ABABIL (i’m not ABG
anymore tapi gapapa kan bilang ABABIL) yang lagi galau galaunya mengenang masa
lalu. Alay dan yak pengen di jitak gitu deh. Untuk posting itu akan aku
perbaiki nanti lah.
Aku gak cuman main detektif
detiktifan kala itu. Secara orang secerdas aku. Melakukan beberapa pekerjaan
sekaligus. Nguntit orang, masak, nyuci, telepon, sopir angkot, plus nyapu. Ha ha
ha apa coba. Selain nguntit FB orang by request, aku pun mengikuti jalinan
cerita Darama korea versi indo yang kekurangan dana sehingga menculik beberapa
warga sekitar untuk dijadikan pemeran utama ha ha hay.
Disini aku keceplosan pada seseorang
temen, ok namanya Dea. Aku bilang pada Dea bahwa cerita dengan temen kecilnya
yang gak tau kenapa tiba tiba temennya si Dea itu curhat ke aku. padahal baru
kenal. Nih orang gak tau apa kalo waktu dia curhat aku cuman bisa ketawa
ketiwi.
Buat Wira, temen kecilnya temen
aku, dia curhat ke aku, maap ye bro. Jujur waktu kamu curhat aku cuman bisa
ngikik n bilang “DRAMA KOREA BANGET”. Tapi yah tau sendiri drama korea sedang
di gandrungi. So keep on your track guy. Aku menunggu aksimu. Ha ha ha
And this is the story about the
Drama “FAKE” Korea.
Entah kapan di mulai. Yang aku
tau mungkin sudah beberapa bulan lalu. Aku sedang merebahkan diriku di kasur
biruku yang nyaman. Dinding ruangan itu bercat biru dengan beberapa ornamen
bulan dan kupu kupu glow in the dark berserakan di setiap sisi ruangan. Kamar itu
kecil berukuran 2,5x3, yah cukup nyaman lah untuk seorang gadis kecil
menghabiskan waktunya.
Aku kembali menatap HP ku. DAMN
gak ada sinyal sedikitpun. Bagaimana aku bisa online kalo seperti ini. Aku benar
benar ingin online facebook untuk memastikan dagangan ku “game” laku.
Dengan berbagai posisi orang
mencari sinyal, aku pun mendapatkan secercah harapan. Mengganti operator. Ha ha
ha ~,~
Aku online dengan lancar setelah
mengganti operator. Aku melakukan sesuatu yang yah, kerjaan orang di facebook
apa lagi. Komen ama temenku. Si Dea, kalo gak salah ya wkkk sumpah lupa cuman
rada tersamarkan. Kegiatan itu mungkin belum terekan karena belum mendapat
perhatian khusus oleh semua syarafku. Sory ya XD
Dan tiba tiba aku di kejutkan
dengan, apa ya aku lupa sms mungkin ya, yang masuk ke hpku.
“mooo wira cakep ya”
“Wira sapa ya?”
“Yang kamu komen komenan tadi
lowh”
Jujur aku gak tau namanya wira
tuh siapa. Waktu si Dea bilang nama “Wira”. Hello kok namanya kayak alien yang
baru masuk bumi ya. Atau spesies baru ya. Apa coba E GE PE lah. Paling juga
cuman tukang bakso lewat.
Beberapa saat setelah itu, aku
membuka kembali message Fb ku lewat HP tentunya. Wew ada dari seseorang yang ga
aku kenal. Dan namanya “WIRA” mogot. Ini toh yang tadi di maksud Dea. Tukang bakso
yang cakep. Eh tukang bakso apa tukang es cendol ya?? Apa aja boleeeee
Ok mulai lah basa basinya. Ha ha
ha. Gak tau lupa apa basa basi yang jelas yang paling aku inget adalah mulai
dari konflik drama korea di mulai. Soal kenalnya nanti aja aku masih inget
inget dulu. Wira itu tukang bakso apa tukang es cendol ya.
Setelah balik ke malang, ya aku
sedikit ingat namun aku tak tau kapannya. Si Wira ngajak chat. Hmm disini lah
yang membuat aku mulai mencatat nama dia sebagai tukang syomai yang boleh di
beli tiap hari. Dia cerita kalau dia telah menemukan seseorang yang dia cari
selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar